Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 11 Budaya Nusantara
Bahasa Indonesia · Bab 11 Budaya Nusantara
Novi Kussuji Diah

24/08/2021 14:36:03

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

139

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

XI

Budaya Nusantara

Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: www.centerforworldmusic.com &

Indonesia Indah

, Buku ke-7, Yayasan Harapan Kita/BP3 TMII

Jika seni dipupuk dan dikembangkan, seni tersebut akan menjadi kekayaan

budaya bangsa. Coba, simak seni tari, seni wayang, seni suara, seni ukir, seni

batik, ataupun seni drama tumbuh di negara kita. Suguhan seni tidak sekadar

digali dari segi filosofi peradaban, tetapi dapat diolah dengan sentuhan nilai

komersial (pasar). Kamu dapat memahami arti seni dengan mendengarkan berita

yang membahas seni.

140

Pelajaran XI Budayakan Nusantara

Pada Pelajaran VIII dan IX kamu sudah mempelajari seluk beluk pokok-

pokok berita. Pada pelajaran kali ini kamu akan mengulang materi tersebut.

A.

Perhatikan langkah-langkah berikut!

1.

Gurumu akan membacakan berita.

2.

Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok berita!

3.

Benahilah catatan-catatan pokok berita tersebut dengan ejaan yang

benar!

B.

Diskusikan dengan teman sebangkumu!

1.

Diskusikan catatan pokok-pokok berita tersebut!

2.

Rangkaikan pokok-pokok tersebut secara bervariasi sehingga menjadi

teks berita singkat!

Perhatikan bahwa variasi ini bermaksud supaya susunan 5W dapat

ditukar atau dibolak-balik. Perhatikan bahwa paragraf pertama (

lead

)

teks berita di atas diawali dengan

who

(Wakil Presiden, Jusul Kalla).

Kemudian, diikuti

what

,

why

,

where

, atau

when

.

3.

Suntinglah teks berita tersebut!

Mendengarkan dan Memahami Berita

Kamu akan mendengarkan dan mengemukakan kembali pokok-pokok

berita dari radio atau televisi.

14

Teks Mendengarkan (halaman 170)

Fungsi Kata Penghubung

yang

Dalam teks berita tentang wayang di atas terdapat kalimat berikut!

Wapres mengkritik fokus pengembangan seni pewayangan

yang

lebih

diutamakan ke luar daripada pengembangan di dalam negeri.

Kata

yang

pada kalimat tersebut termasuk salah satu kata penghubung.

Kata penghubung

yang

menandai hubungan atributif.

Kata penghubung

yang

mempunyai fungsi:

1.

sebagai pembatas,

2.

sebagai keterangan.

Penulisan

yang

yang berfungsi sebagai pembatas tidak menggunakan tanda

koma.

Yang

yang berfungsi menandai keterangan tambahan ditulis di antara

tanda koma.

141

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Acara akan berjalan dengan lancar jika ada yang memandunya. Orang yang

memandu acara tersebut dinamakan pembawa acara (pewara) atau

Master of

Ceremony

(MC). Seorang pembawa acara harus memiliki kecakapan berbicara

yang baik. Kecakapan ini akan diperoleh dengan banyak latihan. Kamu pun

bisa menjadi pembawa acara yang terkenal jika sering berlatih.

A.

Latihlah kemampuan berbicaramu dengan membawakan susunan acara berikut

secara bergiliran di depan kelas. Sebelumnya, buatlah sapaan-sapaan pembuka atau

pengantar yang akan kamu gunakan untuk membawakan susunan acara tersebut!

Membawakan Sebuah Acara

Kamu akan membawakan acara atau menjadi seorang pembawa acara

untuk berbagai kegiatan dengan bahasa yang baik dan benar serta santun.

Susunan Acara

Kiprah Seni, Kibar Prestasi SMP II

Sabtu, 28 April 2007

1.

Pembukaan oleh Dra. Lilis Iriani, M.Pd.

2.

Sambutan-sambutan

ketua panitia

kepala sekolah

3.

Acara inti

pentas ”dalang cilik” dari SMP II

penyerahan piala dan trofi

4.

Istirahat

5.

Doa bersama

6.

Penutup

C.

Gurumu akan membacakan sekali lagi teks berita tentang ”wayang dan smack

down”. Dengarkan dengan saksama!

1. Sambil mendengarkan, temukan atau catatlah kalimat yang

menggunakan kata

yang

!

2.

Tentukan fungsi kata

yang

tersebut!

D.

Buatlah lima kalimat yang menggunakan

yang

sebagai pembatas. Buat pula lima

kalimat dengan menggunakan

yang

sebagai keterangan!

B.

Lakukan kegiatan berikut!

1.

Susunlah acara untuk kegiatan yang memerlukan pembawa acara!

2.

Bacakan susunan acara tersebut di depan teman-temanmu!

Kecakapan berbicara jika menjadi pembawa acara memang diperlukan,

terutama ketika cakap dalam membuat kalimat-kalimat sapaan sebagai

pembuka.

142

Pelajaran XI Budayakan Nusantara

Membacakan Teks Berita

Kamu akan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta

artikulasi dan volume suara yang jelas.

Pada pelajaran ini kamu akan membacakan teks berita untuk orang lain.

Bagaimanakah caranya?

Dalam untaian kalimat pembuka pembawa acara terkadang mengatakan

seperti berikut!

. . . .

Sudah

selayaknya

SMP II meraih prestasi seni yang gemilang.

Bukan

sekadar trofi dan piala yang membanggakan,

melainkan

suguhan

pentas ”dalang cilik” yang sungguh memikat hati.

. . . .

Perhatikan kata

selayaknya

! Kata tersebut merupakan kata berimbuhan:

se-

+ layak +

-nya.

Imbuhan

se-nya

berfungsi membentuk kata keterangan. Dalam kalimat,

imbuhan ini memiliki makna sebagai berikut.

1.

’menyatakan tingkat paling (superlatif)’

2.

’menyatakan makna waktu atau setelah’

C.

Berilah imbuhan

se-nya

kata-kata berikut ini. Kemudian, gunakan untuk membuat

kalimat!

1.

baik

2.

mesti

3.

hari

4.

lama

5.

sungguh

Perhatikan juga penggunaan penghubung

bukan

. . .

melainkan

dalam

kalimat di depan! Penghubung

bukan

. . .

melainkan

termasuk penanda

hubungan perlawanan yang menyatakan ’penguatan’. Kalimat yang

ditandai dengan

bukan

. . .

melainkan

terdiri atas dua bagian (klausa).

Informasi yang disampaikan pada bagian (klausa I) dan bagian II

berlawanan. Informasi kedua menguatkan informasi pertama.

D.

Buatlah lima kalimat dengan menggunakan penghubung

bukan

. . .

melainkan

!

Membacakan Berita

Sebagai langkah dasar, berilah tanda-tanda cara membaca berita.

Kamu dapat menggunakan tanda-tanda berikut!

= berhenti sebentar

= berhenti

143

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

= tekanan pada kata-kata penting

= intonasi naik

= intonasi datar

= intonasi turun

Contoh:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono / di depan Istana Merdeka, Jakarta,

/ Ahad pagi, / mencanangkan tahun 2005–2006 sebagai Tahun Festival

Seni Budaya Nusantara.

Lanjutkan tanda penjedaan seperti contoh tersebut untuk teks berita di depan!

Membacakan berita yang baik sebagai berikut.

1.

Intonasi yang datar dan tidak memperdengarkan turun naiknya suara

secara tepat akan membosankan pendengar. Jadi, variasikan intonasi

kalimat dengan benar.

2.

Artikulasi atau pengucapan huruf, kata, hingga kalimat harus jelas.

Artikulasi harus berpedoman pada ejaan yang disempurnakan.

3.

Volume atau keras lembutnya suara harus jelas dan mantap.

Mengucapkan keras lemahnya volume suara sangat berhubungan

dengan:

a.

besar ruangan,

b.

letak ruangan,

c.

keadaan ruangan (terbuka atau tertutup), dan

d. banyaknya pendengar.

Jika berada di ruangan besar, terbuka, kamu harus membaca berita

dengan keras. Sebaliknya, jika berada di ruangan kecil dan tertutup

kamu tidak perlu terlalu keras berbicara. Selain itu, pengeras suara

juga akan membantumu bersuara keras.

4.

Tekanan kata-kata harus tepat. Janganlah kata-kata bahasa Indonesia

diberi tekanan seperti kata-kata bahasa Inggris, Belanda, Arab, dan

sebagainya.

5.

Kecepatan bicara harus diukur. Dengan begitu, pengucapan tidak

terlampau cepat, tetapi tidak pula terlalu lambat seperti orang mengeja.

Kamu telah memahami cara membacakan berita. Praktikkan membacakan

berita teks berikut.

144

Pelajaran XI Budayakan Nusantara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan

Istana Merdeka, Jakarta, Ahad pagi, mencanangkan

tahun 2005-2006 sebagai Tahun Festival Seni

Budaya Nusantara. Dengan pencanangan festival

yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dan Kementerian Pariwisata ini, pemerintah

berharap kekuatan budaya dapat kembali

menghidupkan dunia pariwisata nasional. Ini juga

upaya menjadikan Jakarta sebagai Kota Festival

Budaya Nusantara.

Dalam acara pencanangan ini digelar juga pawai

budaya nasional dalam rangka

memperingati Hari

Ulang Tahun Kemerdekaan

ke-60 RI. Pawai

mengangkat tema Gita Natya Nusantara yang berarti

menggaungkan kembali suara budaya nusantara

sebagai aset pariwisata nasional. Selain SBY, acara

ini juga dihadiri Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Ketua

DPD, Ginandjar Kartasasmita, dan sejumlah Menteri

Kabinet Indonesia Bersatu.

Pentas aksi seni budaya ini menghadirkan

keberagaman seni nusantara dari 32 provinsi dan

diikuti tak kurang dari 2.000 seniman. Selain tari-

tarian, acara ini juga diisi dengan defile

marching

band

yang membawakan lagu kesayangan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono,

Pelangi di Matamu.

Sumber: www.liputan6.com

Bagaimana intonasi, artikulasi, volume, tekanan, dan kecepatan bicaramu

pada saat membacakan teks tersebut? Bagaimana penilaian teman-temanmu

terhadap cara kamu membacakan berita?

Pencanangan Tahun Festival Seni Budaya Nusantara

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Buatlah kelompok! Satu kelompok terdiri atas lima orang.

2.

Carilah satu atau dua berita yang berhubungan dengan transportasi

di internet, surat kabar, majalah, atau tabloid!

3.

Salah satu dari anggota kelompokmu menjadi pembaca berita tersebut.

Adapun empat anggota yang lainnya menjadi pendengar atau

penonton.

4.

Lakukan berulang-ulang sampai lima anggota kelompokmu itu

mendapat giliran sebagai pembaca berita!

5.

Berilah komentar setiap pembacaan dari teman-temanmu. Perhatikan

intonasi, artikulasi, volume suara, tekanan kata, dan kecepatan

bicaranya!

Menulis Puisi Bebas

Kamu akan menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang

sesuai dan memperhatikan unsur persajakan.

Membaca puisi mungkin sudah sering kamu lakukan. Akan tetapi,

pernahkah kamu menulis puisi?

Dalam suasana jiwa yang sangat emosional (sedang jatuh cinta, patah hati,

kecewa, sedih), kamu dapat menciptakan puisi. Jika kamu ingin menuliskannya,

kamu bisa mengawalinya dengan pengalamanmu yang berkesan atau sesuai

suasana hati saat itu. Namun, kamu juga dapat menulis puisi berdasarkan tema

tertentu. Misalnya, keindahan alam, ketuhanan, persatuan, atau kecintaan

terhadap lingkungan.

145

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Langkah Dasar Menulis Puisi

Dalam puisi ”Tembang Nelayan” penyair memilih kata-kata untuk

mengungkapkan perasaannya.

Contoh:

1.

Berbagai duka dan kegembiraan

Untuk menggambarkan perasaan para nelayan.

2.

Orang kecil, berabad-abad tetap kecil

Menunggu, menderita dan mengail

Untuk menggambarkan nasib nelayan yang tidak pernah berubah.

Penyair harus tetap memperhatikan pilihan kata atau diksi, majas atau

gaya bahasa, imaji, rima, dan irama dalam menciptakan puisinya. Dalam

puisinya penyair cenderung memilih kata-kata bermakna konotasi untuk

mengungkapkan perasaannya. Kata-kata bermakna konotasi mengandung

nilai rasa tertentu yang dapat mendukung perasaan penyair.

Contoh:

1.

berabad-abad

untuk menggambarkan waktu yang lama

2.

terluka

untuk menggambarkan rasa sakit hati

Seorang penyair sering menggunakan majas (gaya bahasa) dalam puisi

karyanya. Majas tersebut digunakan dengan tujuan untuk memperjelas

maksud, menimbulkan kesegaran, dan menimbulkan kejelasan gambaran

angan. Majas yang biasa digunakan oleh penyair dalam puisi, misalnya

personifikasi, metafora, metonimia, atau sinekdoke.

Contoh:

Meresapi matanya yang kecil, tangannya yang kecil

Mulutnya yang kecil dan kepalanya yang kecil

Kedua baris puisi menggunakan gaya bahasa klimaks.

Perhatikan contoh puisi berikut, sebelum kamu menuliskan hasil karyamu!

Tembang Nelayan

Maka ia pun berjalan, berlayar

Membawa kepalanya yang kecil ke lautan

Di sana sudah menunggu

Berbagai duka dan kegembiraan

Orang kecil, berabad-abad tetap kecil

Menunggu, menderita dan mengail

Kalau ia terluka ditatapnya pasir

Atau berbagai rasi bintang yang terpencil

Di langit, di pantai orang-orang kecil

Meletakkan hati-hati kecil

Mereka tak suka kenangan

Dan tak banyak angan-angan

Hari ini adalah hari bagi orang kecil

Meresapi matanya yang kecil, tangannya yang kecil

Mulutnya yang kecil dan kepalanya yang kecil

Oleh: Hamid Jabar

146

Pelajaran XI Budayakan Nusantara

Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam membuat puisi.

1.

Menentukan tema atau pokok permasalahan puisi yang akan dibuat.

Contoh:

laut biru

2.

Mendaftar kata yang sesuai dengan tema.

Contoh:

laut, ombak, biru, pantai

3.

Menyusun kata menjadi baris-baris puisi.

Contoh:

laut biru tampak di kejauhan

4.

Menyusun baris-baris puisi menjadi bait.

Contoh:

laut biru tampak di kejauhan

ombak bergulung-gulung

pantailah tujuannya

5.

Memeriksa sekali lagi ketepatan penggunaan kata-kata dan gaya

bahasa yang digunakan dalam puisi.

6.

Memberikan judul yang sesuai dengan isi puisi.

A.

Kerjakan latihan berikut ini!

1.

Datalah beberapa objek yang menarik hatimu untuk dijadikan bahan

menulis puisi!

2. Tulislah puisi dengan memanfaatkan objek tersebut dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat!

3.

Baca kembali puisimu dan renungkan!

4.

Suntinglah atau benahilah puisimu!

Kamu telah menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai. Sekarang kamu akan

menulis puisi dengan memerhatikan unsur persajakan. Sebelumnya perhatikan

penjelasan berikut!

Persajakan Puisi

Puisi akan menjadi puitis atau indah dan bermakna jika ditulis dengan

memerhatikan unsur persajakan. Unsur persajakan ini dikenal dengan rima

atau persamaan bunyi. Pengulangan bunyi dalam puisi akan membentuk

musikalitas atau orkestrasi. Puisi menjadi merdu jika dibaca.

Perhatikan kembali contoh puisi ”Tembang Nelayan” di depan! Bait

ketiga dan keempat memanfaatkan rima akhir. Perhatikan kata

kecil

yang

selalu berulang! Pertimbangan penggunaan rima ini memiliki fungsi bunyi

yang harmonis. Bunyi berulang menciptakan konsentrasi dan kekuatan

kata.

B.

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Pergilah keluar kelas atas anjuran gurumu!

2.

Temukan dan amati objek untuk menulis puisi!

3.

Kembangkan daya khayal atau imajinasi untuk mengungkapkan

gagasan!

4.

Tuliskan dalam larik-larik puisi!

5.

Pertimbangkan pilihan kata dan persajakan dalam puisi!

6.

Renungkan kembali!

147

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Seni budaya nusantara sangat beragam. Keanekaragaman seni dan budaya

ini dapat dinikmati dengan menonton pementasan. Seni budaya mengalami

perkembangan karena pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan seni dan budaya dapat diketahui dengan mendengarkan berita.

Berita tersebut menguraikan informasi meliputi apa, siapa, kapan, di mana,

mengapa, dan bagaimana atau sering disebut 5W +1 H.

Informasi 5W + 1H tersebut merupakan pokok-pokok berita. Berita yang

dibacakan tersebut akan mudah dipahami jika pengucapan kata-kata jelas. Selain

pengucapan kata, keberhasilan membacakan berita didukung oleh intonasi yang

tepat, volume suara yang jelas dan mantap, tekanan kata-kata yang tepat, serta

mampu mengukur kecepatan bicara. Kamu harus memberikan jeda teks berita

agar berita tersebut lebih jelas dan mudah dipahami.

Kemampuan mengolah kata bukan hanya dalam membacakan berita.

Seorang pembawa acara juga perlu menguasai teknik mengolah kata meliputi

intonasi yang tepat, pengucapan kata secara jelas, volume suara yang tepat,

kecepatan bicara yang tepat, serta tekanan kata-kata yang benar. Dengan

penguasaan teknik berbicara yang benar, acara dapat dibawakan dengan baik.

Acara pun dapat berjalan dengan sukses.

Menulis puisi juga menggunakan keahlian seseorang untuk mengolah kata.

Penguasaan dan pengolahan kata yang tepat dapat mengekspresikan diri untuk

menuangkan ide dalam bentuk puisi. Puisi juga mampu digunakan sebagai

media mengembangkan seni dan budaya. Dengan puisi, kamu dapat

mengenalkan seni dan budaya nusantara. Caranya, ungkapkan keragaman dan

keunikan seni budaya nusantara dengan pilihan kata yang tepat dan menarik.

Susunlah kata-kata tersebut menjadi baris puisi. Perhatikan rima dan gaya bahasa

dalam menulis puisi. Dengan memperhatikan cara menulis puisi, kamu dapat

menulis puisi dengan baik. Puisi yang ditulis pun menarik dan bermakna.

Rangkuman

7.

Sunting dan benahi puisimu jika perlu!

8.

Bacakan puisimu di depan teman-temanmu!

9.

Seluruh siswa mendapat giliran membacakan puisinya. Kumpulkan

puisi-puisi tersebut. Kemudian, buatlah kliping dan dipajang di kelas!

Refleksi

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur!

1.

Mampukah kamu menemukan pokok-pokok berita dan menceritakan

kembali berita dengan baik?

2.

Mampukah kamu membawakan acara dengan baik?

3.

Mampukah kamu membaca teks berita dengan baik?

4.

Mampukah kamu menulis puisi bebas dengan baik?

148

Pelajaran XI Budayakan Nusantara

2.

Buatlah variasi berita berdasarkan pokok-pokok berita tersebut!

3.

Berilah tanda-tanda penjedaan pada teks berita nomor 1 supaya baik

dan jelas jika dibacakan untuk pendengar umum!

4.

Buatlah puisi dengan tema melestarikan budaya bangsa. Gunakan

pilihan kata yang tepat dan rima yang sesuai. Gunakan objek berikut

sebagai bahan penulisan puisi!

a.

b.

5.

Buatlah susunan acara untuk sebuah pentas di sekolah atau di

lingkungan tempat tinggalmu. Susun pula kalimat-kalimat sapaan

pembukanya. Gunakan kata penghubung

bukan

. . .

melainkan

, kata

berimbuhan

se-

, ataupun kata

yang

!

B.

Praktikkan secara lisan soal nomor 5 di kelasmu!

Evaluasi Pelajaran XI

A.

Kerjakan soal-soal berikut ini!

1.

Tentukan pokok-pokok berita di bawah ini!

Rabu, 27 Desember 2006, 08:16 WIB

Batik Lampung Berhasil Dipatenkan

Bandar Lampung—RRI-Online

, Salah satu

seniman asal Bandar Lampung yang telah 30-an

tahun mengembangkan seni batik khas Lampung,

Adrian Troe,

mengaku telah berhasil mematenkan

batik hasil karyanya yang telah dirintis sejak tahun

1974.

Menurut Adrian di Bandar Lampung, Rabu (27/

12/2006), sejak awal merintis rancangan batik dengan

nuansa khas Lampung itu banyak mengalami suka

dan dukanya.

”Salah satunya termasuk ketika justru yang lebih

terkenal malah yang memproduksi batik hasil

rancangannya, bukan perancangnya sendiri,” kata

Adrian pula.

Oleh karena itu, dia berupaya untuk mematen-

kan hak cipta batik khas Lampung karyanya sehingga

dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk

yang dapat terjadi.

Adrian mengklaim, saat ini batik Lampung

karyanya merupakan satu-satunya karya batik daerah

Lampung yang telah mendapatkan pengesahan

patennya.

Seniman itu juga berpendapat, sekarang ini

bukan lagi saatnya para seniman di daerah berkutat

dalam karya dengan hanya mengedepankan

idealisme secara sempit.

Sumber: www.rri-online

149

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1.

Sambil memberi penjelasan palsu itu George

ogah menepi, seolah-olah hendak memberi

jalan pada Ben dan Carlos. Itulah saat yang

menentukan. Bisakah kedua penjahat itu

dijebak? Ternyata bisa!

Dikutip dari novel karya Enid Blyton

Watak George dalam kutipan tersebut yaitu

. . . .

a.

pembohong

b. penipu

c.

sopan

d. cerdik

2.

Sepulang olahraga alias jalan-jalan pagi,

Fara langsung memanggil-manggil ayahnya.

”Ayah . . . Ayah . . .!”

”Fara ada apa, pagi-pagi teriak kayak di

hutan saja,” kata Ayah sedikit marah.

”Emm . . ., Fara ingin baca koran dan

diambilkan oleh Ayah,” kata Fara.

”Fara . . . Fara, membaca koran saja pakai

ribut-ribut segala, ambil

tuh

sendiri di atas tv,”

kata ayah sambil menunjuk ke arah tv.

Tokoh Fara berwatak . . . .

a.

pemarah

b. penyayang

c.

penyuruh

d. pemalas

3.

Dia Sendiri

Hanya sendiri dia datang

ke dunia yang ramai ini

hanya sendiri dia pulang

dari dunia yang fana ini

Isi penggalan puisi di atas adalah . . . .

a. seseorang yang datang dan pulang

sendiri saja

b.

seseorang yang hidup di dunia fana tanpa

siapa pun

c.

seseorang dilahirkan dan meninggal

tanpa siapa pun

d. seseorang yang diciptakan oleh Tuhan ke

dunia fana

4.

Rini gagal dalam lomba kemarin. Dia selalu

murung seakan-akan tidak percaya pada

dirinya sendiri. Rupanya hal ini yang

membuat dia jadi putus asa.

Kalimat yang berisi tanggapan yang sesuai

dengan ilustrasi di atas ialah . . .

a.

Kita perlu bertanya kepada Rini.

b.

Mestinya Rini mengadakan tuntutan.

c.

Seharusnya Rini tidak putus asa.

d. Biarlah dia putus asa.

5.

Dewasa ini ada dua media massa yang

sangat penting, yang satu adalah media

elektronik seperti radio dan televisi, yang satu

lagi adalah media cetak seperti surat kabar

dan segala jenis majalah.

Gagasan pokok yang terdapat dalam paragraf

tersebut ialah . . . .

a.

media elektronik seperti radio dan televisi

b.

dua media massa yang amat penting

c.

media cetak seperti surat kabar

d. memerlukan radio dan televisi

6.

Anda akan menulis sebuah karya tulis. Topik

yang Anda pilih ”Perpustakaan Multimedia

dan Fungsinya bagi Pelajar”.

Permasalahan yang

tidak

tepat berdasarkan

topik tersebut adalah . . .

a.

Apakah fungsi perpustakaan multimedia

bagi pelajar?

b. Siapakah penggagas ide perpustakaan

multimedia?

c.

Apakah yang dimaksud dengan per-

pustakaan multimedia?

d. Apakah fungsi perpustakaan multimedia

bagi media massa?

150

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

7.

Setiap kali menyeberangi sungai, Sersan

Kasim merasakan suatu keharuan

mendenyutkan jantungnya. Seolah-olah ia

berpisah dengan sesuatu dalam hidupnya.

Makin besar sungai itu, makin besar pula

keharuan yang menggetarkan sanubarinya.

Gagasan pokok yang terdapat dalam paragraf

di atas ialah . . . .

a.

menyeberangi sungai yang deras

b.

keharuan ketika menyeberangi sungai

c.

perjalanan yang sangat mendebarkan

d. sungai yang menciutkan nyali

8. Wayang menjunjung tinggi kadar

kemanusiaan. Setiap sosok dinilai menurut

sikap-sikap kemanusiaan. Apakah berbudi

luhur atau kerdil, adil atau curang, baik hati

atau busuk, dan sebagainya. Wayang dapat

mengurangi kencenderungan manusia untuk

berprasangka apriori dan mengkotak-

kotakkan orang lain. Sebaliknya, mata kita

dibuka untuk melihat kualitas kemanusiaan

yang sungguh-sungguh dalam sosok orang

lain.

Gagasan pokok dalam paragraf tersebut

terletak pada . . . paragraf.

a.

awal

b. akhir

c.

awal dan akhir

d. keseluruhan

9. Langkah yang benar dalam upaya

mengumpulkan informasi secara lisan . . . .

a.

menggunakan bantuan

tape recorder

untuk merekam

b.

menggunakan alat tulis yang memenuhi

standar

c.

menulis informasi yang didengar secara

panjang lebar sehingga jelas

d. mencatat keseluruhan berita secara

lengkap

10. Untuk mengetahui informasi tentang proses

pembuatan tempe.

Pertanyaan yang tepat diajukan kepada

narasumber ialah . . . .

a.

Apa hambatan pemasaran tempe?

b.

Bagaimana pembuatan tempe?

c.

Kapan tempe itu dikirim ke kota?

d. Mengapa Bapak memilih membuat

tempe sebagai pekerjaan?

11. Kalimat yang Saudara susun kurang sesuai

dengan struktur bahasa.

Kalimat tanggapan yang logis untuk

menanggapi pernyataan tersebut . . .

a. Maaf, saya tidak menerima kritik

Saudara!

b. Terima kasih atas kritik Saudara, akan

saya perhatikan!

c.

Tanggapan Saudara tidak tepat

disampaikan dalam diskusi ini!

d. Maaf, bukan saya yang menyusun, saya

hanya menyampaikan.

12. Bupati Diaaman menjelaskan hingga pukul

14.00 WIB, belum bisa dipastikan identitas

para korban. Tim Satuan Koordinasi

Pelaksana (Satkorlak) Bencana Alam

Situbondo masih terus melakukan

cross check

korban tewas diperkirakan karena terjebak di

rumah dan terseret.

Pernyataan yang berupa pendapat pada

kalimat . . . .

a.

pertama

b.

kedua

c.

ketiga

d. keempat

13. Kalimat yang berupa fakta dari bacaan di atas

ialah . . . .

a.

pertama

b.

kedua

c.

ketiga

d. keempat

14. Kalimat berikut yang menggunakan kata

berkonotasi positif ialah . . .

a.

Saya muak dengan janji-janji manismu.

b.

Temannya menjadi buruh di pabrik itu.

c.

Pada hari Minggu karyawan pabrik itu

libur.

d. Gerombolan penjahat itu sudah dibekuk

oleh polisi.

15. Deretan kata yang berkonotasi halus ialah

. . . .

a.

tunarungu, kuli tinta, tewas

b.

gerombolan, pembantu, mantan

c.

pramusaji, gugur, beliau

d. pramusiwi, wartawan, penyair

151

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

16. Kalimat yang berisi fakta adalah . . .

a.

Ikan belosoh adalah ikan kecil yang

terdapat hampir di seluruh perairan

pantai, kecuali di kawasan kutub.

b. Karang jenis Ascopora yang di-

budidayakan di bak diperkirakan

memiliki pasar ekspor di sejumlah negara

Eropa.

c.

Penangkapan penyu merupakan suatu

pelanggaran.

d. Karang yang tumbuh bercabang-cabang

itu boleh diperdagangkan.

17. Bagai terdengar angin menderu-deru

Awan tebal bergulung-gulung

Hawa dingin merasuk membeku

Semesta alam bagai berkabung

Citraan pendengaran dalam penggalan puisi

terdapat pada baris . . . .

a.

pertama

b.

kedua

c.

ketiga

d. keempat

18. Pernyataan yang merupakan ciri prosa lama

ialah . . .

a.

Biasanya berbentuk dongeng dan hikayat.

b. Dianggap sebagai hasil karya pribadi,

sehingga nama pengarang selalu dengan

mudah dapat diketahui.

c.

Ditulis dengan menggunakan bahasa

Indonesia.

d. Bersifat nasional, bahkan mendunia,

tetapi tidak melupakan daerah.

19. Kulit lembu celupkan semak,

mari dibuat tapak kisut.

Harta dunia janganlah tamak,

jika mati tidak mengikuti.

Bait pantun tersebut termasuk jenis pantun

. . . .

a.

agama

b. anak-anak

c.

muda

d. nasihat

20.

Pancaran Hidup

Di pagi hari

Aku berangkat kerja

Tampak olehku seorang lelaki

Mengorek-orek tong mencari nasi

Oleh: Amal Hamzah

Sudut pandang pengarang pada penggalan

puisi tersebut ialah . . . .

a.

orang ketiga pelaku utama

b.

orang ketiga di luar cerita

c.

orang pertama pelaku sampingan

d. orang pertama pelaku utama

21. Kalimat poster yang menarik untuk menjaga

kebersihan kelas yaitu . . .

a.

Bersih kelasku, jernih pikiranku.

b.

Jagalah selalu kebersihan kelas kita.

c.

Bersihkanlah kelas kita setiap hari.

d. Kalau kelas bersih, senang belajar.

22. Kegiatan: menanam sejuta pohon di hutan

gundul.

Kalimat slogan yang tepat untuk kegiatan

tersebut . . .

a.

Jika hutan terus ditebangi, banjir dan

longsor akan terjadi.

b.

Hutan kritis, anak cucu menangis.

c.

Marilah menanam pohon.

d. Sebaiknya, hutan ditanami sejuta pohon.

23. Kalimat yang tepat digunakan seorang

pembawa acara untuk mempersilakan ketua

panitia menyampaikan laporan ialah . . .

a. Untuk mengawali acara ini, akan

disampaikan laporan ketua panitia,

waktu dan tempat kami silakan!

b. Kami persilakan Ketua Panitia untuk

menyampaikan laporan.

c.

Menginjak acara kedua, akan di-

sampaikan laporan Ketua Panitia kepada

Saudara Jihan kami persilakan!

d. Menginjak acara berikutnya, yaitu

laporan ketua panitia kepadanya kami

persilakan!

24. Pada acara perpisahan kelas IX, sambutan-

sambutan terdiri atas:

(1) Sambutan guru

(2) Sambutan kepala sekolah

(3) Sambutan siswa

(4) Sambutan ketua panitia

Susunan acara sambutan tersebut yang tepat

ialah . . . .

a.

(1) – (3) – (4) – (2)

b.

(2) – (1) – (3) – (4)

c.

(3) – (4) – (2) – (1)

d. (4) – (3) – (1) – (2)

152

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

25.

Sebuah riset telah menemukan latihan

sederhana untuk meredakan sakit punggung.

Latihan ini dapat dilakukan saat pagi hari.

Ketika bangun tidur pada pagi hari jangan

langsung turun dari tempat tidur. Pejamkan

mata, bernapas perlahan dan dalam. Bayang-

kan rasa sakit di punggung sebagai bola

sebesar jeruk. Selanjutnya, bayangkan bola itu

menyusut sebesar buah anggur. Menyusut

lagi sampai sebesar kacang polong. Akhirnya

tidak ada sama sekali. Anda akan heran

dengan ha

silnya.

Disadur dari:

Aura

, Edisi 48/Th.VII/Minggu

ke-4/23-29, Desember 2004

Gagasan pokok dari paragraf di atas yaitu

. . .

a.

Sebuah riset telah menemukan latihan

sederhana untuk meredakan sakit

punggung.

b. Pagi hari ketika bangun tidur jangan

langsung turun dari tempat tidur.

c.

Bayangkan rasa sakit di punggung

sebagai bola sebesar jeruk.

d. Akhirnya tidak ada sama sekali.

26. Berdasarkan teknik penyajiannya, paragraf

pada soal nomor 25 berbentuk karangan . . . .

a.

narasi

b. deskripsi

c.

eksposisi

d. argumentasi

27. Para

atlit

berkumpul di

pusat pelatihan Ragunan.

(1) (2) (3) (4)

Kata yang tidak baku dalam kalimat tersebut

. . . .

a.

(1)

b. (2)

c.

(3)

d. (4)

28. Penulisan kata serapan yang benar ialah . . . .

a.

ekifalen

b. sistimatis

c.

frekuensi

d. standarisasi

29. 1) Sebagian masyarakat masih saja resah.

2) Pemerintah telah memberikan jaminan

keamanan.

Kata penghubung yang paling tepat untuk

menggabungkan kedua kalimat di atas ialah

. . . .

a.

jika

b. walaupun

c.

sebaliknya

d. sementara itu

30. Para pelajar mengikuti ujian di sekolah

masing-masing dengan gembira.

Kalimat yang memiliki pola sama dengan

kalimat tersebut ialah . . . .

a.

Dokter menganjurkan pasiennya untuk

minum obat yang dibelinya secara

rutin.

b. Kepala sekolah mengharapkan agar

semua siswa lulus dalam ujian tahun ini.

c.

Ka-POLRI mengajak seluruh warga

Indonesia untuk menjauhi narkoba.

d. Presiden meresmikan perusahaan tekstil

di Jawa Tengah dengan khidmat.

31. Para pemain bola voli itu melakukan

pemanasan dengan

lempar-melempar

bola

kepada pasangannya.

Kata ulang dalam kalimat tersebut

mempunyai arti yang sama dengan kata

ulang pada kalimat . . . .

a.

Dia

menendang-nendang

kakinya dengan

keras

b. Mereka mengikuti kursus

potong-

memotong

rambut

c.

Sesama anggota keluarga wajib

tolong-

menolong

d. Di sekolah mereka belajar

masak-memasak

kue

32. Penulisan kata ulang yang benar terdapat

pada kalimat . . .

a.

Saya harap masalah ini jangan dibesar-

besarkan!

b. Di meja makan sudah siap beraneka-

ragam lauk pauk.

c.

Ibu membeli sayur mayur di pasar.

d. Mereka selalu memantau perilaku

matamata musuh.

33. Deretan kata berikut yang merupakan istilah

bidang kegemaran, yaitu . . . .

a.

memancing, dokter, ekspor

b.

selancar air, mendaki gunung, menyanyi

c.

mendaki gunung, otomotif, bengkel

d. selancar air, bengkel, menyelam

153

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

34. Kalimat yang menggunakan kata khusus

ialah . . . .

a.

Rita menanam

bunga

di rumahnya

b.

Kembang

itu harum baunya

c.

Penyair itu memakai kata

puspa

pada

puisinya

d. Sari menghiasi kamarnya dengan

melati

35. Kalimat yang menggunakan kata umum yaitu

. . . .

a.

Di hutan Sumatra masih kita jumpai

banyak harimau.

b. Polusi badak di wilayah Indonesia

sekarang semakin berkurang.

c.

Sejak dini anak-anak perlu diarahkan

agar menyayangi binatang.

d. Setiap hari tidak kurang dari seratus

pinguin di daerah itu mati karena diburu

manusia.

36. Nanti malam aku akan diajak ayah . . .

pertunjukan wayang.

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat

tersebut ialah . . . .

a.

menatap

c.

menonton

b. mengintip

d. mengamati

37. Di antara kalimat-kalimat berikut yang

termasuk kalimat majemuk setara

berlawanan adalah . . .

a.

Ruangan jamban sebaiknya tertutup,

tetapi mempunyai lubang angin.

b.

Air limbah harus diolah atau dialirkan ke

tempat pengolahan.

c.

Hari sudah larut malam, sedangkan

Hartono belum pulang.

d. Hermawan sering membolos, akibatnya

ia dimarahi guru.

38. (1) Kita harus segera berangkat.

(2) Kita menunggu kedatangan ayah.

Gabungan kalimat yang tepat untuk kedua

kalimat tersebut adalah . . .

a.

Kita harus berangkat atau menunggu

kedatangan ayah.

b. Kita harus segera berangkat karena

menunggu kedatangan ayah.

c.

Kita harus segera berangkat dan

menunggu kedatangan ayah.

d. Kita harus segera berangkat bahkan

menunggu kedatangan ayah.

39.

Nella melamun beberapa saat. Kenangan

masa lalunya muncul silih berganti. Besok ia

akan menari. Dulu ibunya selalu men-

dampingi pada saat pentas seni. Situasi

seperti itu sangat membahagiakan hatinya.

Kalimat yang tidak padu pada paragraf

tersebut adalah kalimat . . . .

a.

kedua

c.

keempat

b. ketiga

d. kelima

40. Kecintaan ayah dan ibu kepada anaknya

betul-betul

cinta yang tulus dan ikhlas tanpa

kepalsuan

.

Ungkapan yang tepat untuk pernyataan

tersebut . . . .

a.

cinta yang murni

b.

cinta yang buta

c.

cinta segitiga

d. cinta keluarga

41. Yang tergolong kalimat inversi ialah . . .

a.

Adik bermain bola.

b.

Anita belajar.

c.

Kulihat ayah pulang kerja.

d. Ada antrean panjang di loket peron.

42. Pimpinan menyerahkan pekerjaan yang berat

kepada kami.

Bentuk kalimat pasif dari kalimat aktif

tersebut yaitu . . .

a.

Pimpinan menyerahi kami pekerjaan

yang berat.

b. Pekerjaan yang berat diserahkan oleh

pimpinan kepada kami.

c.

Pimpinan menyerahkan pekerjaan

kepadaku.

d. Pimpinan menyerahi pekerjaan yang

berat kepadaku.

43. Penulisan salam penutup surat resmi yang

tepat yaitu . . . .

a.

Hormat Kami

b.

Salam sahabatmu

c.

Salam kami

d. Salam Takzim

44. Perbedaan puisi lama (pantun) dengan puisi

modern (bebas) ialah . . . .

a. puisi lama mementingkan isi, puisi

modern mementingkan bahasa

b. puisi lama mudah dimengerti, puisi

modern sulit dipahami

c.

puisi lama terikat persajakan, puisi

modern tidak terikat jumlah baris

d. puisi lama berisi nasihat, puisi modern

berupa kisahan

154

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

45. Penggunaan huruf kapital yang tepat adalah

. . . .

a.

Ia masih keturunan bangsawan yang

bergelar Raden Mas

b.

Tanggung jawab seorang Presiden sangat

besar

c.

Hesnu ingin melihat Danau Toba

d. Siapakah Gubernur yang baru dilantik?

46. ”Aku akan pergi ke Jakarta,” kata Andi.

Apabila kalimat langsung tersebut dibuat

menjadi kalimat tak langsung harus

dilengkapi dengan kata . . . .

a.

bahwa

b.

agar

c.

tentang

d. bagaimana

47. Rendi . . . Tiko, ”Ayo, kita segera pulang!”

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat

langsung tersebut . . . .

a.

bertanya kepada

b. mengajak

c.

berkata

d. melarang

48. Dongeng tentang asal mula terjadinya sesuatu

atau tempat disebut . . . .

a.

mite

b. legenda

c.

epos

d. fabel

49. Unsur ekstrinsik karya sastra ialah . . . .

a.

alur

b.

sudut pandang

c.

tema

d. latar belakang pengarang

50. Perkataanmu yang

pedas

itu dapat membuat

orang lain marah.

Pergeseran makna kata bercetak miring yaitu

. . . .

a.

asosiasi

b. peyorasi

c.

sinestesia

d. ameliorasi

B.

Kerjakan soal-soal berikut!

. . . .

Murni masih termenung kala kedua

perempuan itu mendekatinya. Kedua perempuan

itu mendekatinya. Kedua perempuan itu berwajah

sehat dan ceria. Yang

gemuk bernama Ibu Tri, ibu

dari empat orang anak. Penghasilan suaminya di

bawah penghasilan Mas! Yang satunya Ibu Peny,

perempuan yang tidak bisa punya anak, tetapi

hidup dengan gembira bersama suami, mawar,

dan kucing-kucingnya.

”Ibu Murni, dari tadi

kok

melamun terus,

punya masalah apa? Kita ke sini kan untuk

bersenang-senang bersama.

Lagian

mengapa ibu

memakai baju merah? Lihatlah lautan sepertinya

marah. Ayolah, Bu Murni, kalau ibu masih ingin

di sini sebaiknya ganti baju dulu di hotel.”

. . . .

Sumber:

”Nyi Roro Kidul” dalam

Noda Pipi

Seorang Perempuan

, Ratna Indraswari

Ibrahim, Tiga Serangkai, 2003

1.

Tentukan pesan yang kamu dapatkan dari

kutipan cerpen di atas!

2.

Buatlah kalimat dengan kata kajian berikut!

a.

Standar

b. Orientasi

c.

Karier

3.

Apa yang dimaksud dengan kata populer dan

kata kajian? Berilah contohnya!

4.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan

dalam menyampaikan informasi secara baik?

5.

Carilah arti peribahasa berikut!

a.

Panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

b. Belakang parang pun jikalau diasah

niscaya tajam juga.

c.

Kalau takut dilimbur pasang, jangan

berumah di tepi pantai.

155

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

abrasi:

pengikisan

batuan

oleh

air,

es,

atau

angin

yang

mengandung

dan

mengangkut

hancuran

bahan

adat

istiadat:

tata

kelakuan

yang

kekal

dan

turun-temurun

dari

generasi

satu

ke

generasi

lain

sebagai

warisan

sehingga

kuat

integrasi-

nya

dengan

pola

perilaku

masyarakat

alternatif:

pilihan

di

antara

dua

atau

beberapa

kemungkinan

artikulasi:

pengucapan

kata

devisa:

alat

pembayaran

luar

negeri

yang

dapat

ditukarkan

dengan

uang

luar

negeri

dialog:

percakapan

antara

dua

tokoh

atau

lebih

dosis:

takaran

obat

untuk

sekali

pakai

dalam

jangka

waktu

tertentu

ekosistem:

keanekaragaman

suatu

komunitas

dan

lingkungannya

yang

berfungsi

sebagai

suatu

satuan

ekologi

dalam

alam

eksplorasi:

penjelajahan

lapangan

dengan

tujuan

memperoleh

pengetahuan

lebih

banyak;

penyelidikan

emisi:

pemancaran

cahaya

atau

elektron

dari

suatu

permukaan

benda

padat

atau

cair

endemik:

secara

tetap

terdapat

di

tempat

tertentu

ensiklopedia:

buku

(atau

serangkaian

buku)

yang

menghimpun

keterangan

atau

uraian

tentang

berbagai

hal

dalam

bidang

seni

dan

ilmu

pengetahuan

yang

disusun

menurut

abjad

atau

menurut

lingkungan

ilmu

erosi:

pengikisan

permukaan

bumi

oleh

tenaga

yang

melibatkan

pengangkatan

benda-

benda

esterifikasi:

proses

pembentukan

senyawa

antara

alkohol

dan

asam

organik

etika:

ilmu

tentang

hal

yang

baik

dan

yang

buruk

dan

tentang

hak

dan

kewajiban

moral

(akhlak)

fenomena:

hal-hal

yang

dapat

disaksikan

dengan

pancaindra

dan

dapat

diterangkan

serta

dinilai

secara

ilmiah;

gejala

image/imaji:

sesuatu

yang

dibayangkan

dalam

pikiran

intonasi:

lagu

kalimat

introduksi:

perbuatan

memperkenalkan

atau

me-

lancarkan

untuk

pertama

kali

(pendahuluan)

instruksi:

perintah

atau

arahan

(untuk

melakukan

suatu

pekerjaan

atau

melaksanakan

suatu

tugas)

Glosarium

karyawisata:

kunjungan

ke

suatu

objek

dalam

rangka

memperluas

pengetahuan

dalam

hubungan

dengan

pekerjaan

seseorang

kedaluwarsa:

terlewat

dari

batas

waktu

berlakunya

sebagaimana

yang

ditetapkan

komoditas:

barang

dagangan

utama;

benda

niaga

konfeksi:

pakaian

yang

dibuat

secara

massal

yang

dijual

dalam

keadaan

jadi,

tidak

diukur

menurut

pesanan,

tetapi

menurut

ukuran

yang

sudah

ditentukan

kulminasi:

titik

tertinggi

yang

dicapai

sesuatu

lafal:

cara

seseorang

mengucapkan

bunyi

bahasa

mekanisme:

cara

kerja

mimik:

peniruan

dengan

gerak-gerik

anggota

badan

dan

raut

muka

observasi:

peninjauan

secara

cermat

omzet:

jumlah

uang

hasil

penjualan

barang

tertentu

selama

masa

jual

periodisasi:

pembagian

menurur

zamannya

profesi:

bidang

pekerjaan

yang

dilandasi

pendidikan

keahlian

(keterampilan,

kejuruan)

tertentu

regional:

kedaerahan

regresi:

urutan

berbalik

ke

belakang

sistematik:

teratur

solfatar:

sumber

gas

belerang

trauma:

keadaan

jiwa

atau

tingkah

laku

yang

tidak

normal

sebagai

akibat

dari

tekanan

jiwa

atau

cedera

jasmani

tumpang

sari:

bercocok

tanam

dengan

menanam

dua

jenis

tanaman

atau

lebih

secara

serentak

dengan

membentuk

barisan

lurus

untuk

tanaman

yang

ditanam

secara

berseling

pada

satu

bidang

tanah

tunawisma:

tidak

mempunyai

tempat

tinggal

visi:

pandangan

atau

wawasan

ke

depan

wasiat:

pesan

terakhir

yang

disampaikan

oleh

orang

yang

akan

meninggal

(biasanya

berkenaan

dengan

harta

kekayaan

dsb.)

wawancara:

tanya

jawab

dengan

seseorang

yang

diperlukan

untuk

dimintai

keterangan

atau

pendapatnya

mengenai

suatu

hal

untuk

dimuat

dalam

surat

kabar,

disiarkan

melalui

radio,

atau

ditayangkan

di

televisi

zoologi:

ilmu

tentang

kehidupan

binatang

dan

pembuatan

klasifikasi

aneka

macam

bentuk

binatang

di

dunia

155

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

156

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Daftar

Pustaka

Agus,

Mujahidin.

2006.

Raja

Derik

.

Bandung:

Pakar

Raya.

Alwi,

Hasan

dkk.

2003.

Tata

Bahasa

Baku

Bahasa

Indonesia

.

Jakarta:

Balai

Pustaka.

Atisah

dkk.

2002.

Biografi

Tiga

Puluh

Pengarang

Sastra

Indonesia

Modern

.

Jakarta:

Pusat

Bahasa.

Departemen

Pendidikan

Nasional.

2006.

Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia

Nomor

22

Tahun

2006

tentang

Standar

Isi

untuk

Satuan

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah.

Lampiran

2:

Standar

Kompetensi

Dasar

Mata

Pelajaran

Bahasa

Indonesia

untuk

SMP/MTs.

Jakarta.

–––––––.

2006.

Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia

Nomor

23

Tahun

2006

tentang

Standar

Kompetensi

Lulusan

untuk

Satuan

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah

.

Jakarta.

Gleitzman,

Morris.

2005.

Second

Childhood

(terjemahan)

.

Jakarta:

Gramedia.

Grolier

International.

1986.

Ilmu

Pengetahuan

Populer

(ed.

Indonesia)

.

Jakarta:

Widyadara.

Hoeve,

Van.

1999.

Ensiklopedi

Indonesia

Edisi

Khusus

5

P–S

HF

.

Jakarta:

Ichtiar

Baru.

Indraswari,

Ratna.

2003.

Noda

Pipi

Seorang

Perempuan

.

Solo:

Tiga

Serangkai.

Marga T.

1999.

Kishi

.

Jakarta:

Gramedia.

Pusat

Bahasa

Depdiknas.

2000.

Pedoman

Umum

Ejaan

Bahasa

Indonesia

yang

Disempurnakan

.

Jakarta:

Pusat

Bahasa

dan

Intan

Pariwara.

–––––––.

2003.

Drama:

Teori

dan

Pengajarannya

.

Yogyakarta:

Hanindita

Graha

Widia.

Ramlan,

M.

1987.

Morfologi

Suatu

Tinjauan

Deskriptif

.

Yogyakarta:

Karyono.

Soedarso.

2002.

Speed

Reading,

Sistem

Membaca

Cepat

dan

Efektif

.

Jakarta:

Gramedia.

Soeprijadi,

Piek

Ardijanto.

1996.

Biarkan

Angin

Itu

.

Jakarta:

Grasindo.

Suyatno,

Suyono

dkk.

2003.

Antologi

Puisi

Indonesia

Modern

Anak-Anak

.

Jakarta:

Yayasan

Obor.

Sylado,

Remy.

2001.

Siau

Ling

Drama

Musik

Kemempelaian

Budaya

.

Jakarta:

Gramedia.

Tim

Penyusun

Kamus

Pusat

Bahasa.

2002.

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

.

Edisi

ketiga.

Jakarta:

Balai

Pustaka.

Waluyo,

Herman

J.

1987.

Teori

dan

Apresiasi

Puisi

.

Jakarta:

Erlangga.

156

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

157

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Indeks

A

A. Rumadi, 81

Abrasi, 98

Alternatif, 59

Artikulasi, 143

B

Bakdi Soemanto, 81

D

Diah Hadaning, 129

Dialog, 39

Dosis, 66

E

Ensiklopedia, 10–12

Etika, 2, 92, 128

F

Fenomena, 99

H

Hamid Jabar, 145

I

Imaji, 131

Intonasi, 143

Intonasi, 28

Intonasi, 33

K

Komoditas, 7

L

Lafal, 28, 33

M

Mekanisme, 92, 128

Mimik, 28

Morris Gleitzman, 103

Mujahidin Agus, 118, 124

O

Observasi, 23, 54

P

Piek Ardijanto, 138

R

Ratna Indraswari Ibrahim, 53, 154

Remy Sylado, 71, 73

S

Sanusi Pane, 131

Sherly Malinton, 129

Sistematik, 15, 19, 28

Suryani, 129

Suyono Suyatno, 129

T

Trauma, 104, 105

V

Visi, 61

W

Wawancara, 1–5, 15, 47, 48, 58

157

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

158

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas

V

159

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Si Jidul

. . . .

Ibu

:

(

muncul tergesa-gesa

) Eh, ada apa Pak Pikun? Ada apa dengan si

Jidul?

Pak Pikun :

Anak ini memang tidak pantas dikasihani, Bu. Dia mencuri lagi, Bu!

Ibu

:

Mencuri? (

tertegun

) Kamu mencuri, Jidul?

Jidul

:

(

ber-ah-uh sambil menggoyang-goyangkan kepala dan tangannya

)

Pak Pikun :

”Mungkir, ya? Padahal jelas, Bu! Tadi saya mandi. Setelah itu, arloji

saya tertinggal di kamar mandi. Lalu, dia masuk entah mengapa.

Lalu tidak ada lagi arloji saya, Bu.

Ibu

:

O, jadi arloji Pak Pikun hilang, begitu?

Pak Pikun :

Bukan hilang, Bu! Jelas telah dicurinya! Ayo,

ngaku

saja! Kamu

ngaku

saja, Jidul!

Jidul

:

(

ber-ah-uh mencoba menjelaskan ketidaktahuannya

)

Pak Pikun :

Masih mungkir? Minta kupukul?

Ibu

:

Sabar, Pak Pikun! Sabar!

Pak Pikun :

Maaf, Bu. Ini biar saya urus sendiri! Kamu baru mau

ngaku

kalau

dipukul, ya? Sini! (

mau memukul si Jidul

)

Si Jidul

:

(

meloncat, lari keluar dikejar oleh Pak Pikun

)

Ibu

:

Sabar dulu Pak Pikun! Diperiksa dulu! (

mendesah sendiri

) Ya,

ampun! Orang sudah tua kok ya masih gegabah, tidak sabaran

begitu.

Tritis

:

(

muncul, membawa buku dan alat tulis

) Uh! Pagi-pagi sudah men-

curi. Ngganggu orang belajar saja!

Ibu

:

Belum jelas, Tritis.

Tritis

:

Ah,

Ibu sih suka membela si Jidul! Siapa lagi kalau bukan dia yang

mengambil arloji Pak Pikun? Apa ibu lupa? Dia ’kan dulu ketahuan

mencuri ayam kita, ketahuan, mau dipukuli orang kampung malah

kemudian dibela ayah dan ditampung di rumah kita. Keenakan dia,

maka kini mencuri lagi!

Ibu

:

Ya, memang, dulu pernah mencuri. Itu karena ia kelaparan. Tetapi,

belum tentu sekarang dia mengambil arloji Pak Pikun, Tritis!

Tritis

:

Kalau bukan si Jidul, apa Ibu atau aku yang mengambil arloji itu, Ibu?

(

tertawa

)

Ibu

:

(

menemukan ide

) Ah! Mungkin masih ada di kamar mandi, Tritis!

Atau mungkin di dekat tempat jemuran. Pak Pikun ’kan pelupa?

Mari kita coba

mencarinya! (

bersama Tritis melangkah ke

kiri akan ke

luar, tetapi kemudian terhenti

)

Terdengar suara ribut. Si Jidul kembali meloncat masuk ke kanan. Maunya berlari,

tetapi tersandung sesuatu. Ia jatuh terguling mengejutkan Ibu dan Tritis. Dan

sebelum sempat bangkit, Pak Pikun sudah keburu masuk pula dan menangkapnya

dengan geram.

Pak Pikun :

(

sambil mengacung-ngacungkan penggada besar, tangan kirinya

tetap mencengkeram leher kaus si Jidul

) Mau lari lagi ke mana,

heh? Kupukul kamu sekarang!

Ibu

:

Sabar, Pak! Tunggu dulu!

Pak Pikun :

Tunggu apa lagi, Bu? Anak nggak benar ini harus saya ajar biar

kapok. (

akan memukulkan penggadanya

)

1

Teks Mendengarkan (halaman 13)

160

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Ibu

:

Tunggu dulu! Siapa tahu, Jidul benar tidak mencuri dan Pak Pikun

yang tidak benar menaruh arlojinya?

Pak Pikun :

Tak

mungkin, Bu! Saya yakin, si brengsek ini pencurinya. Kamu harus

mampus. (

akan memukulkan penggadanya

)

Tritis

:

(

melihat tangan Pak Pikun

) Eh, lihat! Arlojinya ’kan itu! Di pergelangan

tangan kananmu, Pak Pikun. Lihat! (

tertawa ngakak

)

Ibu

:

O, iya! Betul! Dasar Pak Pikun ya pikun! (

tertawa geli

)

. . . .

Sumber:

Cerita Rekaan dan Drama

, Modul Universitas Terbuka

Kali ini saya melakukan petualangan di tanah

Papua. Banyak sekali pengalaman yang saya

peroleh saat melakukan petualangan. Selama

berpetualang saya berusaha mencari tahu tentang

keindahan alam dan keanekaragaman adat istiadat

masyarakat Papua. Saya berada di tanah Papua

selama 50 hari dari 27 April–3 Juni 2006.

Saya berangkat bersama-sama Tim Jejak

Petualang, Petualangan Bahari, dan Petualangan

Liar. Saya, Tim Jejak Petualang, Petualangan

Bahari, dan Petualangan Liar berangkat menuju

tanah Papua pada tanggal 27 April 2006. Saya

berangkat penuh semangat. Saya dan rombongan

berkumpul di Bandara Soekarno–Hatta.

Setelah beberapa jam melakukan perjalanan,

akhirnya saya dan rombongan tiba di Papua. Saya

dan rombongan segera menuju ke Waigeo. Waigeo

merupakan sebuah pulau di Papua Barat. Selama

ini Waigeo dikenal orang sebagai cagar alam dengan

berbagai spesies endemik yang hidup bebas di alam

yang asri. Waigeo juga menyimpan cerita tentang

zaman batu di daratan Papua. Waigeo merupakan

titik awal petualangan saya dan rombongan di tanah

Papua. Di Waigeo saya dapat melihat keindahan

alam Waigeo. Selain itu, saya juga melihat banyak

gua batu yang menambah uniknya Waigeo. Konon

gua batu itu digunakan sebagai rumah sekaligus

makam penduduk Papua kuno. Saya menyusuri

Waigeo selama beberapa hari.

2

Teks Mendengarkan (halaman 18)

Setelah puas mengeksplorasi keindahan alam

dan keunikan Waigeo, saya dan rombongan bertolak

menuju Kaimana. Kaimana merupakan salah satu

kabupaten di Irian Jaya Barat. Saya dapat menikmati

pemandangan di pesisir pantai yang sangat

menawan. Banyak sekali jenis ikan yang ada di

pantai Kaimana.

Petualangan dilanjutkan ke kawasan Bintuni.

Bintuni merupakan sebuah kabupaten baru di

Provinsi Papua Barat. Saya sangat menikmati

perjalanan menuju Bintuni. Perjalanan ke Bintuni

sangat menarik dan menantang karena kondisi

geografis Bintuni berbukit-bukit. Saya bisa

menikmati pemandangan yang indah dalam

perjalanan tersebut. Di Bintuni saya bisa menikmati

adat istiadat yang khas dan menarik.

Selama di Papua saya juga mengunjungi

Manokwari, Kepulauan Raya Ampat, dan Taman

Nasional Teluk Cendrawasih. Papua benar-benar

tanah yang indah dan unik. Saya sampai tidak sadar

50 hari telah berlalu. Saya benar-benar merasa puas

mengikuti petualangan ini. Banyak pengalaman yang

saya peroleh dari petualangan ini. Saya bisa

menikmati indahnya alam Papua dan uniknya adat

istiadat Papua.

Disadur: http://jejakpetualang.co.id

50 Hari Berpetualang di Tanah Papua

161

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

3

Teks Mendengarkan (halaman 32)

Tur Mesin Uap

A. Pendahuluan

Kawasan hutan jati Gubug Payung yang dikelola oleh KPH Perhutani

Cepu memiliki daya tarik tersendiri. Untuk menuju kawasan hutan jati Gubug

Payung para wisatawan harus melakukan perjalanan cukup panjang dengan

naik lokomotif tua yang terawat dengan baik. Lokomotif tua itu menggunakan

mesin uap.

Melakukan perjalanan dengan lokomotif tua sungguh menjadi sebuah

pengalaman yang luar biasa. Para wisatawan dapat melihat keindahan hutan

beserta rerimbunan pohon jati yang memenuhi kawasan seluas 8.400 m

2

.

B. Tujuan Perjalanan Wisata

1.

Mengetahui lebih dekat seluk beluk kereta api bermesin uap.

2.

Belajar mencintai alam dan mensyukuri karunia Tuhan.

C. Waktu dan Tempat Wisata

Perjalanan wisata ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2006.

Tempat wisata yang dikunjungi adalah kawasan hutan wisata Gubug Payung

yang dikelola KPH Perhutani Cepu.

D. Hasil Perjalanan

Tur dengan lokomotif tua dimulai saat kami tiba di kawasan Perhutani

KPH Cepu. Sebelum berangkat kami menyempatkan diri melihat-lihat koleksi

loko uap, plus gerbong, serta lori motor milik Perhutani KPH Cepu. Setelah

puas melihat-lihat loko di depo, kami menyaksikan pula sebuah bengkel yang

dipenuhi roda-roda kereta. Ruang bengkel ini dipergunakan sebagai bengkel

bubut roda kereta.

Pukul 8.00, rangkaian kereta api (KA) yang mengangkut rombongan tur

mulai bergerak. Kereta api tersebut memiliki bak kereta yang terbuka dan

gerbong hijau. Perjalanan melintasi daerah pembibitan tanaman hingga ke

daerah penampungan kayu jati berdekatan kawasan Bratokan.

Kegiatan unik yang dilakukan awak loko uap adalah menyiram rel yang

akan dilewati dengan pasir. Hal ini dilakukan agar loko dan rangkaian kereta

tidak mudah tergelincir. Kami berhenti sejenak karena loko harus membuang

sebagian air panas yang tidak digunakan. Kami baru tiba di kawasan hutan

jati pukul 10.00 dan sejenak menikmati rehat.

Suasana asri dan tenteram akan menyambut para wisatawan ketika

memasuki kawasan hutan Gubug Payung. Kami melihat lingkungan dari gardu

pandang. Para pengunjung bisa menikmati kesejukan dan keteduhan sambil

bersantap.

E. Kesimpulan

Perjalanan wisata merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mem-

berikan pengalaman tersendiri. Begitu juga halnya dengan tur mesin uap ini.

Dengan mengikuti tur itu para wisatawan dapat merasakan naik lokomotif tua

sambil menikmati pemandangan alam di kawasan hutan jati Gubug Payung

yang dikelola KPH Perhutani Cepu.

Diolah dari: http://www.suaramerdeka.com

162

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Dari Tambak, Salak, dan Kantong Semar

Setelah melewati jalan yang terjal dan berliku,

turun naik bukit selama 1/2 jam perjalanan dengan

menggunakan mobil, perjalanan pun berakhir.

Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan menyusuri

pematang tambak selama 5–10 menit. Beberapa

rumah panggung dari papan menyambut kedatangan

kami. Berkali-kali kami harus melewati titian bambu

dan papan kecil untuk menyeberangi tambak satu

dengan tambak lain. Tepat 500 m dari

bibir pantai,

4 ha tambak percontohan milik kelompok

tani

setempat tertata rapi.

Ketika kami melihat blok tambak itu, perasaan

kagum langsung membuncah. Terlihat ketinggian air

tambak di atas 100 cm, kontras dengan tambak

sekitar yang kurang dari 70 cm. Badan tambak yang

ada di situ dibagi menjadi dua, yaitu blok budi daya

dan blok tandon. Terlihat dua belas piring kipas

dipasang di bibir tambak tersebut dan berputar. Piring-

piring kipas tersebut berguna untuk memperkaya

oksigen terlarut dalam air. Kami takjub. Di tepi pantai

tampak sabuk hijau hutan bakau selebar 100–200 m

melindungi tambak dari abrasi air laut. Tak terasa

selama dua jam saya mengamati aktivitas yang terjadi

di tambak tersebut. Kami memutuskan kembali ke

Kota Sangatta.

Keesokan hari perjalanan dilanjutkan dengan

berburu bibit dan buah-buahan lokal. Maklum,

sebelum keberangkatan kami ke Kutai Timur, kami

diberi tahu tentang beragam buah-buahan lokal,

seperti durian lokal, manggis kuning, lai, lahong,

krantungan, ketapi, kledang, dan kwanyi. Oleh

pemandu perjalanan, kami pun diajak ke Bumi

Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani Konservasi

(BPPUTK) Sangatta. Di institusi milik swadaya

masyarakat itu terdapat 40.000 bibit buah-buahan.

Menurut pengelolanya, di BPPUTK tersebut terdapat

26 jenis buah. Kami memutuskan untuk berburu

buah-buah tersebut di habitat aslinya.

Dari BPPUTK itu, perburuan itu dilanjutkan ke

arah selatan. Setelah melewati jalan sejauh 7 km

menyusuri Sungai Sangatta, kami berhenti di sebuah

rumah di Dusun Gunung Karet, Desa Sangatta

Selatan, Kecamatan Sangatta. Di samping rumah

tersebut tampak kebun berpagar kayu dan tumpuk-

an dedaunan. Tenyata di balik pagar itu terhampar

300 pohon salak di lahan miring seluas 1/2 ha. Di

situlah salak sangatta tumbuh dan dirawat oleh

seorang nenek yang bernama Siti Amanah. Salak

sangatta merupakan salak paling terkenal di daratan

Kalimantan Timur.

Usai menikmati salak sangatta, kami bergerak

ke arah Teluk Sangkima untuk berburu tanaman

kantong semar. Perjalanan menuju ke Teluk

Sangkima memakan waktu sekitar 1/2 jam dengan

mobil. Sepanjang perjalanan, kami hanya melihat

alang-alang, pakis, dan beberapa tanaman perintis.

Kami juga melihat dua buah pipa minyak yang mirip

belalai panjang berada di sebelah kiri jalan. Kira-kira

2,5 km sebelum tepi pantai, kami melihat di sebelah

kiri jalan di dekat parit tanaman kantong semar

(

Nephentes

) sedang memamerkan kantongnya yang

indah. Kami masuk ke dalam melompati parit dan

pipa minyak. Hamparan tanaman kantong semar

semakin banyak ada di depan kami. Benar-benar

indah sekali.

Tidak terasa matahari mulai condong ke barat,

kami pun bersiap meninggalkan Teluk Sangkima.

Sebelum pulang, kami menyempatkan singgah di

Pantai Sangkima yang sangat indah. Deburan ombak

yang tenang mengusir kepenatan perjalanan kami

sepanjang hari itu.

Sumber:

Trubus

No. 432, November 2005

4

Teks Mendengarkan (halaman 46)

163

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Saya masih termenung. Helikopter Chinook yang

mengangkut kami bergerak naik turun mengikuti

kontur tanah di bawahnya. Dari ketinggian 1.200 kaki,

kami bisa menyaksikan bayangannya jatuh pada

cadas-cadas tandus di atas dataran tinggi negeri itu.

Ya, Afganistan, suatu tempat di bumi yang membuat

Chinook seakan-akan telah menjadi seekor capung

cilik di hadapan Pegunungan Hindu Kush yang gagah

sekaligus tampak bengis itu. Tiga awak berseragam

US Air Force bersenapan mesin, dua duduk di pintu

depan, kanan dan kiri; satu lagi di pintu belakang.

Di kamp Mehtar Lam kami mendengar

keterangan pasukan Amerika yang membantu

membangun infrastruktur kota. Kami berdebat,

menjelajahi kamp itu, makan siang, buang air di

kamar-kamar mandi darurat. Kira-kira 50 meter dari

tenda itu, kita bisa menyaksikan kamar berukuran

1,5 x 3 meter, berderet-deret, jumlahnya sekitar 20

kamar.

Kamp Mehtar Lam bukan tempat yang nyaman,

kendati dibuat sedekat mungkin dengan keadaan di

Amerika sana. Tapi inilah Afganistan, negeri yang

hampir tiga dasawarsa tak punya pengalaman lain

kecuali perang.

Di Kabul, jalan-jalan sesak empat juta warga

telah pulang dari negeri-negeri pengungsiannya di

India, Pakistan. Uni Emirat-Arab, Amerika Serikat,

Jerman, Inggris, negara-negara Asia Tengah, dan

lainnya. Di pasar-pasar tampak jelas sebuah kelas

yang baru lahir: pengemis, tunawisma.

Yang Bertetangga dengan Langit

Saya nangkring di atas Toyota Corona tahun

1985. Warnanya kuning. Dan Jafar, sopir bermata

abu-abu itu, jarang sekali menginjak pedal rem. Tapi

kami merasa jarum jam berputar terlalu cepat. Ada

yang di luar perhitungan di sepanjang perjalanan.

Kabul Balkh, beberapa

check poin

baru telah berdiri.

Padahal semua pihak telah berpesan betapa ber-

bahayanya perjalanan malam. Kami berencana

sampai di Balkh, kota di barat laut Kabul, tempat

kelahiran sufi agung Jalaludin Rumi (1207–1273),

sebelum maghrib. Tapi kendaraan kami yang

melesat bagai angin itu bahkan belum mencapai

Kota Mazar-i-Sharif, tetangga terdekat Balkh.

Afganistan di sepanjang Kabul-Balkh adalah

memoar perang panjang rumah-rumah tanah liat

yang berdiri berderet-deret, diselang-seling padang

tandus dan ribuan bangkai tank Tupolev Rusia.

Rumah-rumah yang ditinggalkan penghuni tanpa

atap, salah satu sudutnya rompal, seperti telah

digempur peluru meriam. Dan dari sisa-sisa bangun-

an yang tinggal separuh atau tiga-perempat itu,

masih dapat kita bayangkan pembagian ruangan-

nya: beranda, dapur, ruang tamu, ruang makan,

kamar tidur.

Di atas sana, Hindu Kush seakan tak tersentuh

oleh semua kejadian yang menimpa manusia. Hindu

Kush bertetangga dengan langit.

Disadur dari:

Tempo

, 29 Januari 2006

5

Teks Mendengarkan (halaman 60)

164

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Menikmati Keindahan Gunung Bromo

Pada hari Minggu, 8 Januari 2006 saya berwisata

ke Gunung Bromo. Gunung Bromo, merupakan

gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal

sebagai objek wisata di Jawa Timur. Rasanya belum

berwisata ke Jawa Timur jika belum mengunjungi

Gunung Bromo. Sebagai sebuah objek wisata,

dengan mengesampingkan statusnya sebagai

gunung berapi yang masih aktif, maka tidak ada

salahnya jika saya mengulas keberadaan Gunung

Bromo sebagai objek wisata yang layak dikunjungi.

Sebagai sebuah gunung wajar jika saya ber-

anggapan bahwa suhu cuaca di Gunung Bromo

cukup dingin. Jadi, tidak heran jika ke sana saya akan

melihat orang memakai jaket tebal dan syal untuk

menghangatkan leher. Suhu cuaca di sana dingin

sekali apalagi di pagi hari.

Perjalanan untuk menuju ke pusat objek wisata

terbilang berat. Hal ini disebabkan oleh medan yang

harus ditempuh tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda

4 biasa, kecuali menyewa jeep yang disediakan oleh

pengelola wisata. Jadi, wisatawan banyak yang

berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi.

Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung

Bromo. Di alam pegunungan yang sejuk, saya dapat

melihat padang pasir dan rerumputan yang luas. Jika

malas untuk berjalan, saya dapat menyewa kuda

yang dapat mengantar mengelilingi padang pasir

tersebut.

Berbagai hotel juga dapat ditemukan di sekitar

area telaga, mulai dari losmen sampai dengan hotel

berbintang 4 dapat dijadikan pilihan untuk menginap

di Bromo. Rata-rata setiap hotel memasang tarif yang

terjangkau.

Sedangkan yang paling ditunggu dari Gunung

Bromo adalah

sightview

ketika matahari terbit dan

terbenam. Karena memang akan kelihatan jelas dan

sangat indah. Jadi, sayang sekali bila ke sana dan

tidak menyempatkan untuk melihat

sunset

dan

sunrise

.

Sumber: www.google.com

6

Teks Mendengarkan (halaman 70)

165

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Nama saya Pramudita. Banyak pengalaman

yang saya peroleh ketika mengunjungi Candi

Borobudur. Walau terletak di luar kota Yogya, Candi

Borobudur merupakan tujuan wisata yang tak boleh

terlewat bagi turis yang berkunjung ke Yogya. Candi

Borobudur terletak sekitar 40 km dari Yogya, di

Provinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan arti namanya,

Bara yang berarti kompleks biara dan Budur yang

berarti atas, Candi Borobudur terletak di atas sebuah

bukit. Candi Borobudur merupakan sebuah candi

yang sangat besar karena menutupi puncak sebuah

bukit.

Perjalanan menuju Candi Borobudur dari Yogya

dapat ditempuh selama kurang lebih 1 jam dengan

kendaraan bermotor. Sampai di lokasi parkir,

perjalanan sekitar 15 menit masih harus ditempuh

dengan berjalan kaki melewati taman bunga dan

tangga. Kemegahan Candi Borobudur pun telah

tampak walau masih dari kejauhan.

Untuk mengelilingi kompleks Candi Borobudur,

dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena sangat

luas dan penuh dengan detail yang menarik. Candi

ini terdiri atas 10 tingkat. Candi Borobudur memiliki

kisah-kisah Budha yang dipahatkan pada sepanjang

dinding. Berkat bantuan seorang pemandu wisata

yang tersedia di lokasi, cerita lengkap mengenai

perjalanan tersebut dapat dinikmati sambil berjalan

mengelilingi Candi Borobudur. Patung Budha

terdapat di dalam stupa-stupa yang menghiasi lantai

paling atas dari Candi Borobudur, tempat yang amat

nyaman untuk menenangkan dan menyegarkan diri.

Selain itu, digunakan untuk beristirahat sejenak

setelah perjalanan mengelilingi Candi Borobudur dari

lantai pertama. Karena, tak hanya stupa-stupa,

pemandangan alam sekitar dari tingkat ini pun sangat

indah.

Dengan membayar tiket masuk sebesar

Rp9.000,00 (11 USD untuk turis mancanegara),

kemegahan dan keindahan Candi Borobudur dapat

dinikmati dengan sepuasnya. Tidak hanya saat jam

kerja, Candi Borobudur juga dapat dikunjungi sesaat

sebelum matahari terbit bagi mereka yang tertarik

untuk melihat terbitnya matahari dengan nuansa yang

berbeda.

Sehari di Candi Borobudur

7

Teks Mendengarkan (halaman 80)

166

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

2

”Mum, Dad, begini masalahnya. Sekolah

menengah tidak segampang sekolah dasar. Jauh

lebih sulit mendapat nilai A di sekolah menengah.

Aku, contohnya. Seberapa keras aku berusaha, aku

tidak bisa memperoleh nilai lebih bagus dari B minus.

Aku bahkan pernah mendapat beberapa C. Kurasa

aku malah pernah mendapat nilai D juga.”

”Aku ingin bicara begitu pada ibuku,” ucap Mark.

. . . .

Mark berhenti di gerbang depan, menarik napas

dalam, kemudian melangkah memasuki halaman

depan.

Joy Smalley sedang berlutut, menyirami sederet

anak pohon yang tingginya tidak sampai sepagar.

”Mum,” Mark memulai, ”begini masalahnya.”

Joy terus menyiram.

Mark sadar ibunya tidak bisa mendengarnya

karena gemuruh lalu lintas.

Ia berteriak, ”Mum, begini ceritanya!”

Joy tetap tidak mengangkat kepala.

Mark mendekat dan berdiri persis di belakang-

nya, lalu berteriak.

”Mum, begini ceritanya!”

Namun Joy sudah kembali menghadap ke

pohon-pohon.

”Mum . . .”

. . . .

Mobil Bob Smalley meluncur ke jalan masuk,

nyaris meremukkan sebatang pohon.

Ia mematikan mesin dan duduk beberapa lama

di dalam mobil Falcon tuanya, menikmati kedamaian

dan ketenangan.

Ia punya dua anak dan mereka berdua juara

kelas. Mereka juga akan jadi juara di universitas dan

dunia kerja, dan akhirnya akan tinggal di rumah-

rumah megah di jalanan yang begitu tenang sehingga

dapat mendengar kalau ada

selembar

uang jatuh.

Bob melemparkan senyum orang yang bahagia.

Mark memilih waktunya dengan hati-hati. Ia

menunggu sampai makan malam selesai dan ia serta

Daryl mengerjakan PR di meja dapur. Bob bersantai

membaca koran dan minum teh.

Kemudian, dengan jantung berdebar-debar, ia

mendorong karya tulisnya dari balik map dan

melintasi meja ke arah Bob.

Huruf D itu begitu besar dan merah sehingga

Mark mengira akan mendengar suara sirine tanda

bahaya.

Dan memang ada suara sirine.

Mark terlonjak, lalu sadar itu suara ambulans

yang lewat di luar.

”Dad . . . .”

Tapi Bob sedang asyik. Ia memasang gaya

Pengacara Terkenal dan menoleh pada Mark. Tiba-

tiba Mark tidak punya energi untuk melakukannya

lagi. Energi terakhirnya habis untuk marah. Ia

menyambar karya tulisnya, menyelip ke dalam map,

dan menutup map. Keluarganya memandanginya.

Bob duduk, mengacak-acak rambut Mark, dan

berbicara lembut.

”Dia tidak apa-apa, cuma agak tegang. Susah

berada di atas, ya? Percayalah padaku, imbalannya

setimpal,

kok

. Kalian akan menjadi orang.”

Diambilnya salah satu brosur

Saab

dan diletakkan

di hadapan Mark.

”Tiga yang seperti ini,” kata Bob. Kemudian ia

nyengir

. Bukan brosurnya, mobilnya.”

”Ya, Dad,” sahut Mark sedih.

Tapi ia tahu itu tidak benar.

Takkan pernah ada

Saab

dalam hidupnya

sekarang.

Dikutip dari:

Second Childhood

, Morris G. 2005,

Jakarta, Gramedia

8

Teks Mendengarkan (halaman 96)

167

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

9

Teks Mendengarkan (halaman 100)

Belasan desa di Kabupaten Aceh Singkil,

Nangroe Aceh Darussalam Rabu, 6 Desember 2006

masih terendam banjir akibat meluapnya dua sungai

di daerah itu. Sungai itu meluap setelah hujan deras

mengguyur dalam beberapa hari.

Salah seorang warga Aceh Singkil, Nyonya

Masyithan, yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh

pada hari Rabu menyebutkan bahwa luapan sungai

Lae Cicedong dan Lae Rilis semakin parah. Luapan

sungai itu menyebabkan ratusan rumah penduduk

terendam banjir.

Banjir terparah melanda lima desa dalam wilayah

Kecamatan Singkil, yaitu Suka Makmur, Ujung,

Kilangan, Pasar, dan Pulau Sarok. Namun, belum

ada laporan warga masyarakat yang mengungsi.

Belasan Desa di Aceh Singkil Masih Terendam

Sebelumnya dikabarkan, banjir kiriman yang

melanda wilayah Singkil sempat memburuk setelah

meluas hingga sebagian rumah penduduk di

Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan, dan

Singkil Utara. Keadaan air di tiga kecamatan itu mulai

surut.

Tarfan, warga Aceh Singkil lainnya menyebut-

kan lebih dari sepuluh desa dalam wilayah

Kecamatan Singkil telah terendam air akibat

meluapnya sungai Lae Cicedong dan Lae Rilis

karena di hulu kedua sungai itu terjadi curah hujan

tinggi.

Sumber: www.rri-online.com

10

Teks Mendengarkan (halaman 111)

Longsor Susulan, Warga Mengungsi

Ratusan warga Cimalang dan Babakan Kemang,

Malasari, Kecamatan Nanggung, Kamis, 7 Desember

2006, masih mengungsi di tempat aman karena

khawatir terjadi longsor susulan di kawasan Taman

Nasional Gunung Halimun, Bogor, Jawa Barat. Warga

mengungsi di perkebunan dan perbukitan. Di tempat

itu, warga berlindung di tenda-tenda darurat.

Longsor di Taman Nasional Gunung Halimun

yang terjadi Minggu, tidak mengakibatkan korban

jiwa. Namun, musibah ini menimbulkan kerusakan

parah pada rumah penduduk. Pegunungan Halimun

juga terlihat retak dan dikhawatirkan akan runtuh,

kemudian menimbun dua desa di bawahnya.

Saat ini warga membutuhkan bantuan tambah-

an tenda, tenaga medis, dan bahan makanan. Warga

juga meminta Pemerintah Kabupaten Bogor

merelokasi mereka karena lokasi pemukiman, kini

sudah tidak layak lagi dihuni, mengingat kondisi

tanahnya yang labil. Peristiwa longsor di Malasari

sudah tiga kali terjadi. Namun, menurut warga

setempat peristiwa Minggu malam dinilai paling

parah.

Sumber: www.liputan6.com

168

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Sejak kecil suka mengutak-atik dan mem-

bongkar pasang mainan elektronik, Yusmar Purwoko

(14) siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 4,

Yogyakarta berhasil menciptakan alat yang mungkin

akan membuat setiap orang dewasa terpana:

detektor tsunami!

Berkat karyanya itu ia terpilih menjadi salah satu

duta Indonesia di ajang ”

International Exhibition for

Young Inventor III

” di India, 13–16 Februari 2007.

Sebelumnya, Yusmar telah menyabet juara III Lomba

Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional Siswa SMP

Tahun 2006 yang diselenggarakan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agustus tahun lalu.

Yusmar ingat, saat masih duduk di kelas IV SD,

untuk pertama kalinya ia membongkar mainan mobil

balap Tamiyanya yang rusak. Mesin Tamiya yang

masih bisa bekerja baik dilepas. Kemudian, ia me-

modifikasi menjadi kipas angin kecil. Baling-baling

kipas didapat dari mainan yang lain.

Ia kembali ”main-main” dengan elektronik saat

mencoba memperbaiki

Play Station

yang rusak. Stik

Play Station

yang macet dibongkar dan diperbaiki

seorang diri. Hasilnya, stik itu pun bisa dipakai lagi.

Kini, hobi utak-atik masih berjalan dan sasaran beralih

ke sepeda motor. Modifikasi dan bongkar mesin

adalah hobinya.

Saat pihak sekolah menyodorkan brosur

penyelenggaraan Lomba Teknologi Tepat Guna

Tingkat Nasional yang diselenggarakan LIPI, muncul

Pelajar Berprestasi

Sang Penemu Detektor Tsunami (Bagian 1)

pertanyaan di benak Yusmar; apa yang paling

dibutuhkan bangsa ini? Namun, itu harus bisa

diwujudkan melalui teknologi sederhana sehingga

bisa diaplikasikan secara mudah dan murah.

Diilhami peristiwa tsunami Aceh tahun 2004,

langsung terbersit dalam pikirannya, seandainya ada

detektor tsunami, pasti tsunami di Aceh tidak akan

memakan korban begitu banyak. Dan jika terjadi

tsunami di daerah lain, pasti bisa diantisipasi

sehingga tidak memunculkan korban. Yusmar lantas

mencoba mewujudkan idenya itu melalui alat

detektor tsunami sederhana. Dengan bimbingan guru

sains sekolah, Muhammad Dukha, ia memulai

membuat alat deteksi dini tsunami.

Teknologinya mungkin tidak terpikirkan para

pakar gempa ataupun pakar lain, sederhana tetapi

”canggih”. Teknologi yang digunakan adalah

memasang dua magnet silinder yang disambungkan

dengan elektrode. Kedua magnet itu digantung di

atas permukaan laut. Saat ombak tsunami datang,

magnet diterjang ombak hingga akan terdorong

menyentuh elektrode. Dalam sekejap sakelar sirine

yang dihubungkan ke daratan akan meraung-raung

dan lampu peringatan ikut menyala, memberi

peringatan dini kepada masyarakat segera menjauhi

pantai. Kini teknologinya itu sedikit diubah dan

disempurnakan.

Sumber:

Kompas

, 5 Februari 2007

11

Teks Mendengarkan (halaman 114)

169

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Selamat bergabung kembali pendengar setia

Radio Satria 109,02 FM. Sebelum saya putarkan lagu

berikutnya, ada satu kabar gembira buat kalian yang

suka membaca. Mau tahu?

Radio Satria bekerja sama dengan Teater Celah

Biru akan

ngadain

bedah buku yang diberi nama

“Novel, Pernak-Pernik, dan Pesan Moral”. Kegiatan

ini akan

dilaksanain

pada hari Sabtu, 8 Februari 2008

mulai pukul 09.00. Bedah buku ini akan dilakukan di

Aula Gedung Utama Radio Satria, Jalan Mandala

Krida No. 7. Tahu kan

tempatnya? Acara nanti akan

dipandu oleh pembawa acara yang sudah sangat

kalian kenal Mat Jajang dan Neng Rohali. Pasti

huebohhh

!

Kawula muda, baru kali ini ada acara seperti ini

di kota kita. Jadi, jangan sampai kehabisan tiket lagi!

Tempat terbatas. Biaya pendaftaran murah

kok

.

Hanya dengan Rp5.000,00 kalian sudah mendapat

novel yang dibedah, alat tulis, dan minuman serta

makanan ringan. Yang tidak kalah menarik, kalian

akan mendapat kesempatan memperoleh

doorprize

.

Okay

, saya tunggu kehadiran kalian!

12

Teks Mendengarkan (halaman 123)

13

Teks Mendengarkan (halaman 126)

Pemerintah telah menganggarkan pengentasan

kemiskinan dan pengangguran terpadu dengan nilai

51 triliun rupiah. Dana ini digunakan hampir setengah

untuk program padat karya di berbagai sektor. Hal ini

dilakukan karena realisasi investasi di sektor riil

sepanjang tahun 2006 dinilai sangat rendah. Bahkan,

realisasi investasi di sektor riil ini

pun

berada di titik

minus. Rendahnya investasi di sektor riil menyebab-

kan kurangnya serapan lapangan kerja. Untuk itu

Pemerintah Akan Mengadakan Program Padat Karya

sudah seharusnya pemerintah lebih fokus me-

nanggapi sektor-sektor industri padat karya.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman

Suparno

pun

menegaskan dalam merumuskan

pengentasan kemiskinan dan pengangguran tidak

dapat dilakukan secepatnya dan perlu tahapan.

Sumber: http://www.liputan6.com

170

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

14

Teks Mendengarkan (halaman 140)

Jakarta—RRI-Online

, Wakil Presiden, Jusuf

Kalla, meminta agar seni tradisonal wayang terus

dikembangkan. Kesenian tersebut lebih bermoral dan

bersifat filosofis sehingga cukup baik untuk menjadi

pertunjukan alternatif daripada tayangan ”smack

down” dan sejenisnya. ”Wayang lebih bermoral dan

lebih filosofis. ”Smack down” tidak filosofis, tapi main

hantam kromo

saja,” kata Wapres ketika membuka

Festival Wayang ASEAN I di Istana Wapres, Jakarta,

Jumat (1/12).

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyaksi-

kan penandatanganan Deklarasi Asosiasi Wayang

se-ASEAN oleh perwakilan dari sembilan negara

ASEAN, yang dihadiri Indonesia, Brunei Darussalam,

Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja,

Vietnam, dan Myanmar.

Menurut Wapres, para seniman perwayangan

perlu menggali lebih dalam lagi, sehingga suatu saat

ada wayang berbahasa Batak, Maluku, ataupun

Bugis. Dengan demikian, wayang dapat pula men-

jadi alat pemersatu bangsa. ”

Masak

ASEAN bisa

dipersatukan dengan wayang,

kenapa

Indonesia juga

tidak bisa dipersatukan dengan wayang,” katanya.

Wapres mengkritik fokus pengembangan seni

perwayangan yang lebih diutamakan ke luar daripada

pengembangan di dalam negeri. ”Ini terbalik, di-

Jumat, 01 Desember 2006, 12:14 WIB

Wapres: Wayang Lebih Bermoral daripada ”Smack Down”

kembangkan ke luar baru masuk ke dalam negeri

yang lebih luas,” katanya.

Oleh karena itu, beliau menyarankan agar

seniman perwayangan juga mengembangkan

pertunjukan wayang dalam bahasa Indonesia serta

bahasa-bahasa daerah, sehingga bisa lebih

dipahami oleh warga di daerah. ”Dulu waktu pertama

kali saya menonton pertunjukan wayang, saya tidak

mengerti karena dalam bahasa Jawa. Tapi sekarang

wayang sudah banyak yang berbahasa Indonesia,”

kata Jusuf Kalla yang asli Bugis, Sulawesi Selatan.

Akan lebih baik lagi, katanya, jika wayang bisa

dikembangkan dalam bahasa-bahasa daerah,

karena saat ini penggunaan bahasa daerah terutama

oleh generasi muda cenderung terus menurun.

Mengenai terbentuknya Asosiasi Wayang se-

ASEAN, Wapres mengharapkan lembaga tersebut

dapat membantu menumbuhkan semangat

membangkitkan kembali kebudayaan tradisional di

negara-negara ASEAN. ”Bagaimana seni tradisional

tidak sekadar menjadi pertunjukan komersial

semata, tetapi juga dapat menghibur dengan latar

belakang filosofi yang tinggi?” katanya. Usai

membuka Festival Wayang ASEAN I, Wapres

sempat menyaksikan pertunjukan wayang Bali.

Sumber: http://www

.rri-online/